Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 1, 2023

Sains, Kentut dan Tai

Gambar
www.klikdokter.com Kentut dan rasa malu. Dua hal yang tidak berhubungan. Tapi, kadang berdampak sosial lebih dari yang diperkirakan --sosiologi kadang memang membingungkan. Begitu juga dengan tai. Baik kentut maupun tai, sifatnya natural. Dan siapa yang mampu menolak yang natural itu. Jika pun ada, itu berarti Ia menolak dirinya sendiri. Pekan lalu, saya mengajar mata kuliah pengantar filsafat di UKI Toraja. Di awal perkuliahan, saya meminta kepada mahasiswa untuk menggunakan otaknya untuk berpikir. Saya mensyaratkan itu secara wajib. Pertama-tama, saya meminta mereka untuk kritis kepada diri meraka sendiri. Saya katakan, jika mereka tidak kritis kepada diri sendiri, maka akan sulit untuk belajar filsafat. Sebab dari berangkat kritis kepada diri sendiri maka akan bermuara pada mengenali diri sendiri. Saya kemudian memulai berbicara tentang kentut dan tai. Semua mahasiswa tertawa. Saya diam dan tidak menanggapi tawa mereka. Saya bertanya, kenapa tertawa? Apakah kentut dan tai itu se