Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 2, 2022

Kemiskinan dan Ketidakadilan di Tallo

Gambar
Pertengahan tahun 2017, saya menemukan sebuah kelompok manusia. Tidak, saya tidak menemukan. Saya yang ditemukan. Mereka menamakan diri Ruang Abstrak Literasi. Kelompok manusia yang sederhana. Berbuat baik dan melakukan hal baik. Dari mereka, saya menemukan tempat baru. Bahkan, rumah baru; Tallo. Sebuah kawasan kumuh yang diabaikan. Barangkali juga dikucilkan. Dulu, Tallo adalah kawasan mahkota. Tapi itu dulu. Ketika rumah Karaeng Patingalloang masih berdiri kokoh. Tidak hanya di Makassar. Batavia hingga Eropa mengenal baik kawasan ini. Musababnya, karena keterbukaan akan ilmu pengetahuan. Dan kini, itu hanya cerita. Bak dongeng pengantar tidur. Sisa kawasan makam raja-raja yang menjadi legasi. Penghubung dua era; keemasan dan keterpurukan. Tallo jauh dari kerlap-kerlip kota metropolitan; lebih dekat kepada kemiskinan. Lalu, apa itu murni karena warga Tallo? Ini sebuah pertanyaan yang menarik. Jika ingin jujur, pertanyaan itu tidak layak diadakan. Sebab dari pertanyaan itu telah