Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 11, 2023

Maqbul Halim Caleg Yang Callege-lege

Gambar
  Saya tidak tahu persis waktunya; untuk pertama kali saya bertemu Maqbul Halim atau MH. Seingat saya, antara 2017 atau 2018. Hanya itu yang terlintas. Tapi, sejak saat itu, saya benar-benar melihat MH ini, sebagai politisi yang agak lain. Agak lain dalam perspektif etis. MH seperti punya magis-nya sendiri --di mata saya. Gaya bicaranya yang ceplas ceplos. Kadang-kadang, melawan arus, dari alur pikir pada umumnya. Seringkali, mengambil diksi yang membuat jurnalis berkerut. Seperti, ketika saya wawancara dulu, soal kader Golkar pindah partai. MH menyebut jika kader itu ibarat kanker. Jika tidak dioperasi, akan berbahaya. Tidak salah, Golkar pernah menunjuk MH sebagai Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini. Kupikir pertimbangannya jelas. Lagian, secara kapasistas dan legal standingnya, MH tepat disitu. Lalu, terjadi banyak diorama politik. Membuat MH menyingkir dari Golkar, hingga kini. Tapi, MH tetaplah MH --punya daya magisnya sendiri. Pilwalkot Makassar 2018, jadi babak baru