Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 15, 2022

Masak Rebus atau Tidak Becus

Gambar
Tiba dari Makale, Sabtu pagi. Turun di depan Perwakilan Litha-- depan Kodam Hasanuddin. Seorang laki-laki tambun, mendekat. Lalu menawarkan ojek. Saya tidak menanggapi; diam juga tidak menoleh. Barang yang diturunkan harus diperhatikan-- dari bagasi bus. Takut ada yang kelupaan.   Setelah semua beres. Berbalik dan bertanya.   “Berapa?”   “20.000 ribu”   Kuperhatikan betul lelaki itu. Matanya merah. Mungkin belum tidur. Atau entah yang lain. Giginya sedikit kuning. Pakaian agak usang. Memegang helm berwarna hijau. Disitu tertera amat jelas; grab. Belum juga handphone saya dibuka. Lelaki itu menurunkan harga. “15.000 Pak, jalan meq”. Oke, gass.   Di tengah jalan. Kami bercerita. Banyak hal. Termasuk apa pernah hujan se-pekan ini. Hingga tentang minyak goreng. Si Tambun tertawa. Saya tanya, kenapa tertawa. Katanya, lucu. Ketika murah, minyak tidak ada. Setelah mahal, minyak dimana-mana. Kalimat itu buat saya ikut tertawa-- terbahak.   Ini segelintir cerita. Tenta