Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 17, 2022

Wajah Keadilan di Soppeng

Gambar
Beda nasib. Barangkali kalimat itu dapat mewakili-- dua peristiwa. Di Kabupaten Soppeng. Sebuah peristiwa yang mungkin sebagian orang. Mungkin juga kebanyakan orang. Hanya sebuah hal yang biasa. Atau karena alasan-- sudah terbiasa menyaksikan peristiwa serupa.   Rakyat kecil. Tidak berpendidikan. Minim pengalaman. Miskin lagi. Nelangsa tiada akhir-- terabaikan oleh negara. Dapat bantuan beras miskin-- hanya karung beras bermerk keren-- isinya berulat. Tapi, itu masih bagus-- jika ada. Jika tidak, sisa gerutu. Sambil menikmati kepedihan hidup.   Namanya Natu. Umurnya sudah senja-- 75 tahun. Bersama anaknya-- Ario. Kepala keluarga yang bertanggung jawab. Umur masih 32 tahun. Serta Sabang-- saudara Natu-- juga paman Ario. Umurnya 47 tahun. Ketiganya ditangkap polisi. Atas tuduhan menebang pohon jati.   Katanya, pohon jati itu masuk kawasan hutan. Tapi, itu kebun Natu. Telah lama dijadikan tanah garapan. Untuk menggantungkan hidup-- untuk kehidupan duniawi yang kejam. Secara